Profil Deni Aden

Minggu, 22 Februari 2015

Sapu Jagad

Deni Aden semula tak bermaksud menjadi seorang munsyid. Ia mengaku hanya mencari jati diri sebagai muslim dengan bernasyid. Pria kelahiran Bandung Jawa Barat ini sekarang menetap di Yogyakarta. Ia banyak terinspirasi dari lagu-lagu reliji yang kerap ia dengar saat masih kanak-kanak. Bersama orang tuanya yang juga ustadz dan ibundanya di daerah perkebunan teh di selatan Bandung, Ia suka mendengarkan “qasidahan”. Tahun 1998 setelah lulus dari STMN Kimia Bandung, sempat menjadi penulis, penyiar radio, penyanyi kafe, vokalis grup band, dan terakhir menjadi pemandu wisata yang mengantarkannya sampai di Yogyakarta. Dari pemandu wisata itulah. Ia banyak mendapatkan hikmah yang membawanya kepada keputusan untuk mendalami musik religi. Tahun 1999 Deni Aden hijrah ke Yogyakarta. Ia kuliah di FKIP Jurusan Bahasa Inggris Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Di kota pelajar inilah secara tidak sengaja bertemu dengan Gus Muhammad Basis, salah seorang ulama dan budayawan Yogyakarta yang mendukungnya untuk serius di jalur seni religi. Di tahun itu pula atas inisiatif dan support Gus Muhammad Basis, dibentuk grup nasyid beraliran akustik dengan beberapa teman kuliah dari Riau, Gorontalo, Palembang, dan Lombok. Grup yang dibentuk bernama Eling Karepe (sekarang Sapu Jagad). Eling karepe berasal dari bahasa Jawa, Eling artinya ingat, Karepe artinya maunya, maunya ingat, ke barat, ke timur, ke utara, ke selatan, ingat maunya kepada Allah. Begitu filosofis yang diambil oleh Gus Muhammad Basis yang memberi nama Eling karepe.

Tahun 2003 Deni Aden mengeluarkan album perdana bertitel Anak Adam. Di album inilah lagu Doamu Ibu dan Mulo Elingo sempat menjadi hits dan banyak di-request di radio-radio, tidak hanya di Yogyakarta, namun juga di luar Yogyakarta.

Dua tahun kemudian, Deni Aden kembali mengeluarkan album kedua yang bertitel Shaum  (2005). Lagu-lagu dalam album ini antara lain Sepertiga Malam Terakhir, Pangharapan Hamba, Pengakuan Kehinaan, dan Doa Sapu Jagad.

Khusus Doa Sapu Jagad sempat dibawakan kolaborasi bersama Faris dan Jusvan ‘Justice Voice’ Serta Taqin ‘Fatih’. Tahun 2007, keluar album Kinasih (2007) yang mencetak hits Kinasih, Ajaran Sunan Drajat, Kerudian lagi, dan Syukur Nikmat.

Pada Ramadhan 1430 H/2009, terjadi pergantian personil Eling Karepe dan perubahan nama menjadi grup Sapu Jagad. Sempat rehat selama dua bulan. Di masa transisi inilah, Deni mendapat tantangan baru, yakni tawaran dari produser untuk mengeluarkan album solo bergenre pop religi.

Dalam kurun waktu dua bulan, ia berhasil diciptakan 10 lagu yang diaransemen khusus oleh arranger/musisi senior Yogyakarta, Bang Yudhi Bakiak. Semua syair diambil dari kumpulan puisi religi Oase karya Gus Muhammad Basis. Lagu-lagu dalam album ini antara lain Sapu Jagad, Hakikat Hidup, Ruh Suci, Nur Muhammad, Kekasih, Musafir, Janya Allah, Sambung Sanak, Kafirkah Aku dan Anak Cucu Adam.






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Daftat Isi

live traffic feed